Kalajengking, mendengar namanya saja sudah terbayang hewan mengerikan yang memiliki bisa ini. Hewan berbahaya
ini adalah salah satu jenis arthropoda atau hewan berkaki delapan.
Kalajengking termasuk dalam kelas Arachnida dan termasuk dalam ordo
Scorpiones. Semua kalajengking mempunyai bisa. Kebanyakan kalajengking memiliki bisa neurotoxin. Kecuali kalajengking spesies Hemiscorpius lepturus, bisa yang dimiliki adalah bisa cytotoxic.
Bisa neurotoxin kalajengking terdiri dari sedikit protein, sodium dan potassium yang digunakan untuk mengganggu sistem syaraf korbannya. Kalajengking menggunakan bisa ini untuk
melumpuhkan mangsanya agar mudah dimakan.
Kebanyakan kalajengking tidak berbahaya bagi manusia karena sengatan
kalajengking hanya mengakibatkan efek lokal seperti rasa sakit, demam, dan
pembengkakan. Bisa kalajengking lebih berfungsi terhadap hewan kecil
lainnya. Tapi memang ada beberapa spesies kalajengking, terutama dalam
keluarga Buthidae, bisa membahayakan bagi manusia.
Beberapa spesies kalajengking yang paling berbahaya adalah Leiurus quinquestriatus, Tityus
(anggota dari genus Parabuthus), Centruroides, dan Androctonus.
Kalajengking yang paling banyak menyebabkan kematian manusia adalah
spesies Androctonus Australis. Di bawah ini adalah jenis jenis
kalajengking yang cukup berbahaya, beberapa diantaranya memiliki bisa
yang dapat membunuh manusia:
- Kalajengking Death Stalker (Leiurus Quinquestriatus)
Deathstalker adalah kalajengking yang selalu mejagadaerah kekuasaanya dan juga
tinggal di dalam tanah. Kalajengking jenis ini berasal dari
Timur Tengah dan Afrika Utara. Deathstalker dikenal sebagai spesies
yang memiliki bisa paling mematikan. Kalajengking yang dewasanya
berukuran 10
cm hingga 13 cm ini racunnya merupakan campuran dari berbagai
racun neurotoxin yang sangat kuat yang dapat menyebabkan rasa sakit yang
sangat tidak tertahankan, demam yang diikuti dengan koma,
kejang-kejang, kelumpuhan dan memungkinkan terjadinya kematian. Namun untuk manusia dewasa yang sehat racun kalajengking ini tidak
mematikan walaupun sangat menyakitkan jika tersengat. Bila yang
tersengat bisanya adalah anak kecil,
orang tua, atau individu yang lemah (misalnya menderita jantung lemah) hal
ini akan beresiko tinggi dan dapat berakibat fatal.
- Kalajengking Arabian Fat-tailed (Androctonus crassicauda)
Kalajengking fat-tailed atau Androctonus yang berasal dari Timur
Tengah & Afrika Utara ini adalah salah satu spesies kalajengking
paling beracun di dunia. Nama “Androctonus” berarti
pembunuh manusia. Diantara seluruh spesies Androctonus mungkin yang
paling bahaya adalah Arabian Fat-tailed Scorpion ini, bisa yang dimiliki
kalajengking ini dapat menyaingi bisa Deathstalker. Bisa dari spesies
kalajengking yang berukuran sekitar 10 cm ini juga terdiri dari
neurotoxin. Walaupun tidak terlalu agresif, spesies ini
bertanggung jawab atas kematian beberapa orang tiap tahunnya.
- Kalajengking Yellow Fat-tailed (Androctonus Australis)
Walaupun racun kalajengking ini tidak sekuat Deathstalker atau
Arabian fat-tailed, racun yellow fat-tailed juga dapat membunuh manusia dalam waktu 2 jam bila yang korbannya tidak segera diberi serumnya. Ini membuat kalajengking yellow fat-tailed yang hanya
berukuran 9 cm ini termasuk jenis kalajengking yang sangat mematikan.
Temperamen kalajengking inipun susah ditebak, kadang terlihat agresif dan kadang dapat terlihat kalem. Untuk mendapatkan serum kalajengking ini bukan hal yang
mudah, bahkan Amerika Serikat
sangat mengalami kesulitan untuk mendapat serum kalajengking ini.
- Kalajengking Black Spitting Thicktail (Parabuthus Transvaalicus)
Kalajengking yang satu ini mendapat
julukan Black Spitting Thicktail karena kalajengking dari Afrika yang
berukuran dewasa 12 cm ini bisa menyemburkan racun mereka seperti ular
kobra. Racun yang disemburkan bisa berjarak hingga 1 meter, dan bila
terkena mata dapat menimbulkan rasa perih dan kebutaan
sementara, tapi kebutaan sementara ini bisa menjadi
permanen jika tidak segera dibersihkan.
Kemampuannya yang cukup aneh karena dapat menyemburkan racun membuat hewan ini dianggap sebagai spesies yang cukup
berbahaya, walaupun kadar racunnya tidak mematikan. Tapi racun
yang dimiliki jenis ini akan dapat membahayakan anak-anak dan orang
yang memiliki alergi terhadap racun kalajengking ini.
- Kalajengking Striped Bark scorpion (Centruroides Vittatus)
Seperti kebanyakan kalajengking lainnya, kalajengking yang berasal
dari Amerika Utara ini juga gampang ditemukan di sekitar habitatnya.
Karena habitatnya yang kadang berdekatan dengan manusia, kalajengking
jenis ini cukup merugikan manusia walaupun sebenarnya kalajengking yang
berukuran dewasa 5 hingga 7 cm ini tidak terlalu agresif. Sengatannya
sangat menyakitkan dan untuk beberapa orang rasa sakit akibat sengatan
kalajengking ini dapat bertahan selama 15 hingga 20 menit, tapi tidak
jarang ada yang sampai 2 hingga 3 hari. Menurut catatan, kalajengking
jenis ini jarang sekali menyebabkan kematian.
- Kalajengking Kaisar ( Emperor Scorpio)
Kalajengking Kaisar ( Pandinus imperator ) adalah salah satu spesies terbesar kalajengking di dunia, dengan ukuran dewasa rata-rata sekitar 20 cm. Namun, beberapa spesies kalajengking hutan cukup mirip dengan kalajengking kaisar dalam ukurannya, dan satu kalajengking, Heterometrus swammerdami , memegang rekor dunia sebagai kalajengking terbesar dengan panjang 23cm. Umur kalajengking kaisar biasanya berkisar antara 5 sampai 8 di penangkaran.
Kalajengking Kaisar memiliki tubuh gelap yang berkisar dari biru gelap-hijau, cokelat, sampai hitam. Penjepitnya yang besar kehitaman-merahan memiliki tekstur granular. Bagian depan tubuh, atau prosoma , terdiri dari empat bagian, masing-masing dengan sepasang kaki. Di balik keempat pasang kakinya yang berbentuk seperti sisir memiliki struktur yang dikenal sebagai pectines , yang cenderung lebih panjang pada laki-laki daripada perempuan. Ekornya, yang disebut metasoma, membentuk panjang dan melengkung kembali ke tubuh. Ekornya berujung pada kantong besar berisi kelenjar racun yang berbisa dan tajam. Sengatan mereka dikategorikan sebagai racun ringan (mirip dengan sengatan lebah) sampai berat pada manusia tergantung pada spesiesnya. Sensor rambut menutupi penjepit dan ekor, memungkinkan kalajengking Kaisar untuk mendeteksi mangsanya melalui getaran di udara dan tanah.
Ketika hamil, tubuh perempuan mengembang untuk mengekspos membran keputihan menghubungkan segmen. Warna Kalajengking Kaisar dapat berubah menjadi biru kehijauan di bawah sinar ultra-violet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar