Setiap kebudayaan dan bangsa mempunyai mitos penciptaan-nya masing-masing. Mitos-mitos ini berkembang sebagai upaya setiap bangsa untuk menjawab pertanyaan mengenai asal-usul manusia dan tempat tinggalnya, atau penyebab makhluk hidup berada di muka bumi.
Suku Minahasa mempunyai cerita tentang Toar dan Lumimuut yang digambarkan sebagai nenek moyang mereka. Orang Batak percaya bahwa mereka adalah keturunan satu leluhur yang bernama Si Raja Batak.
Suku Lakota di Amerika percaya bahwa sebelum bumi diciptakan, dewa-dewa tinggal di surga sementara manusia hidup di dunia bawah yang tidak mempunyai budaya.
Bangsa Mande di Mali selatan percaya bahwa pada mulanya hanya ada Mangala. Mangala adalah makhluk tunggal yang kuat dan dahsyat. Di dalam Mangala terdapat empat bagian, yang antara lain melambangkan empat hari dalam satu minggu, empat unsur alam, dan empat arah (ruang). Mangala juga mengandung dua pasang kembar yang berjenis kelamin ganda. Mangala bosan menyimpan semua unsur ini di dalam dirinya, karena itu dewa mengeluarkannya dan membentuknya menjadi sebuah benih. Benih inilah yang menjadi penciptaan dunia ini.
Agama Yahudi, Kristen, dan Islam sama-sama memiliki mitos penciptaan yang dimulai dari Adam dan Hawa.
Agama Islam percaya akan kisah Nabi Adam dan Hawa yang disebutkan pada Al Baqarah ayat 30-39. Sebagai terjemahan yang digunakan adalah Tafsir Al Misbah yang ditulis oleh Quraish Shihab. Ayat 30 berbunyi sebagai berikut:
Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di muka bumi". Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu?" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
|
Dia mengajari Adam tentang nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman, "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu benar!" Mereka menjawab, "Maha Suci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Mengetahui (lagi) Maha Bijaksana". Dia (Allah) berfirman, "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda-benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda-benda itu, Dia (Allah) berfirman, "Bukankah sudah Ku-katakan kepada kamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan".
|
Dari ayat diatas tampak bahwa malaikat mempunyai dugaan bahwa khalifah yang akan diciptakan Allah ini adalah mahluk yang akan membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah dalam perselisihan. Dalam Tafsir Jalalain disebutkan bahwa perbuatan itu juga dilakukan bangsa jin yang dulunya mendiami bumi sebelum manusia. Sesudah mereka berbuat kerusakan, Allah mengirimkan malaikat dan dibuanglah mereka ke gunung-gunung dan pulau-pulau terpencil .