Sebenarnya, rasa takut memang sangat sulit dijelaskan. Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna dan tanpa melakukan kesalahan sedikitpun, mungkin Anda bertanya-tanya mengapa Tuhan menciptakan rasa takut. Tuhan menciptakan itu bukan tanpa alasan, coba bayangkan Anda tidak diberikan rasa takut, mungkin Anda tidak akan segan lompat dari lantai 12, karena Anda tidak takut ketinggian dan tidak takut mati . Dan seandainya Anda tidak diberikan lupa maka Anda akan dapat mengingat detil dari setiap kejadian, bayangkan Anda kecelakaan dan selamat tetapi banyak anggota tubuh yang rusak, bayangkan Anda dapat mengingat setiap detil Anda tertabrak ? hmm… sungguh sesuatu yang penting untuk hidup.
Faktanya, kesalahan yang terjadi adalah penempatan rasa takut tersebut, jika penempatannya tepat maka itu bernilai positif, tetapi seringkali Anda salah menempatkan sehingga bernilai negatif berikut adalah hasil penelitian terhadap apa yang paling ditakuti manusia :
- Berbicara di Depan Umum (Public Relation)
- Problem Financial
- Hari Tua
- Sakit
- Mati
- Teman Hidup
- Serangga
- Kesendirian
- Kerusuhan
- Air yang Dalam
- Anjing
- Gelap
- Ketinggian
- Elevator
- Ekskalator
Berbicara di depan umum mendapat peringkat teratas dari apa yang paling ditakuti manusia. Ini bukan sesuatu yang berbahaya, bahkan mati berada pada posisi 5, manusia lebih takut sakit dari pada mati, sungguh aneh. Mari saya bahas penyebab rasa takut ini terjadi, rasa takut tidak lain dan tidak bukan adalah self defense yang ada di dalam otak kita agar hal buruk tidak terjadi, ini berasal dari anggapan diri sendiri dan masukan dari luar yang secara tidak langsung mempengaruhi alam bawah sadar dan memerintahkan alam sadar agar menjauhi hal tersebut. Sebenarnya, kalau kita tidak tahu bahwa hal itu menakutkan, kita tidak akan takut. Itulah sebabnya rasa takut setiap orang berbeda beda.
Mari saya berikan sedikit contoh kecilnya, coba Anda bayangkan gajah , sekarang juga . Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika saya katakan gajah ? Otak Anda langsung membuat semacam proyektor untuk menampilkan bentuk gajah secara visual , auditory dan kinestetik dalam bayangan Anda, sebelumnya otak butuh “data” yang mampu menayangkan bentuk dan rupa maupun suara dari gajah tersebut, dan data tersebut berasal dari pengetahuan yang diberikan kita di masa lalu! Ya sesuatu tentang gajah yang Anda pelajari dan diberitahukan oleh orang lain. Sebelum saya perintahkan untuk berfikir tentang gajah, apakah otak Anda berfikir gajah? tidak. Otak Anda menyimpan “data” gajah di dalam alam bawah sadar, dan bersiap-siap untuk dikeluarkan kapanpun dibutuhkan,alam sadar adalah sebuah trigger untuk memanggilnya.
Ilustrasi di atas membuktikan bahwa otak manusia dapat membangkitkan sesuatu yang telah diisi sebelumnya atau diprogram sebelumnya, dan itu semua tergantung dari sesuatu yang didapatkan di masa lalu. Jika tadi Anda berfikir gajah memiliki belalai, bentuk yang besar, dan tidak memilki bulu, maka data tersebutlah yang akan diproyeksikan oleh pikiran anda. Mungkin jika dulu anda diberikan data tentang gajah adalah sesuatu yang kecil, hitam dan hidup dalam lubang maka itulah yang akan terlintas dalam pikiran Anda ketika saya sebutkan gajah, padahal itu semut.
Dari sana membuktikan bahwa Anda maupun sifat Anda adalah hasil bentukan dari proses yang rumit dan kompleks yang sudah mengalami penyaringan dan klarifikasi “data” yang baik dalam otak, sehingga disimpan di dalam memori. Dan inilah asal muasal rasa takut, sebagai contoh Anda takut dengan ular, itu pasti dahulu ada ‘data’ yang di masukan ke dalam otak Anda bahwa ular itu berbahaya, beracun , tidak boleh didekati. Seandainya Anda adalah anak pawang ular yang sudah terbiasa tentang ular bahkan diberitahukan bahwa ular adalah sahabat, maka tidak akan muncul rasa takut dalam diri Anda terhadap ular. Sama halnya dengan berbicara didepan umum, itu akibat ‘data negatif’ yang ada dalam otak Anda tentang bicara didepan umum, membuat Anda gugup dan takut melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar